Jumat, 21 Juni 2013

Pagi pagi angin bertiup                                         
buah tomat jatuhnya dekat                             
Meski pagi cuacanya redup
jangan membuat hilang semangat

pelepah kurma dihinggap dara
terbang sembilan kearah hutan
semangatlah jiwa meraih cita
berharap impian jadi kenyataan

kurma disimpan dibawah pohon
dibawa paman ke perkampungan
kepada tuhan kita memohon
semoga impian jadi kenyataan

Dari hulu datanglah perahu
perahu pecah penumpang pergi
Masa lalu biarlah berlalu
jangan pernah dikenang lagi

rumput ilalang berubah layu
karena diganggu siulat bulu
mulai sekarang ku baru tahu
betapa dirimu sayang padaku

padi serumpun diusik lembu
jerami patah panen tak jadi
kini dakupun sayang padamu
tak kan berpindah kelain hati

Jatuh sangkar burungpun pergi
pergi kesawah mencari makan
Jadikan sabar hamparan bumi
agar melangkah terasa ringan

sepatu bata baru disemir
dibawa pergi ke kota bandung
jadikan taqwa tujuan akhir
agar menjadi orang beruntung

tanam kencur dekat melati
daun tak ada batangpun mati
jadikan tidur cerminan mati
bahwa dunia tidak abadi

hujan lebat langitpun redup
buah kelapa jatuhnya dekat
jadikan sholat penyemat hidup
agar padaNYA semakin dekat

simpan cangkir dipapan jati
isinya kopi campur fanila
jadikan dzikir pembersih hati
kelak mati tak membawa dosa

Bawa periuk kearah gubuk
datang bunda memasak rendang
Mata ngantuk biarlah ngantuk
dibawa kerja ngantukkan hilang

hendak manjat pohon kelapa
jatuh kelapa terbawa angin
kobarkan semangat didalam dada
untuk meraih apa yang ingin

buah kelapa dikupas dulu
air tumpah basahi jemari
jangan lupa berdo'a dulu
agar allah selalu melindungi

Sudah kudapat bunga seroja
dari taman bunga melati
Inikah akibat bermain cinta
harus merasakan sakit hati

tanggal muda pergi ke paris
sudah disana ke rumah sakit
kukira cinta selamanya manis
pada akhirnya terasa pahit

dari semarang ke kota jakarta
membawa batik sama kemeja
mulai sekarang kubenci cinta
lebih baik menjomblo saja




Petik daun darilah kebun
daun basah simpan diwadah
Hujan turun biarlah turun
pergi kesekolah tetap melangkah

tegak lurus sipokok kasturi
tumbuh keladi ditanah datar
dengan tulus ilmu dicari
berharap menjadi anak yang pintar

ikat bendera dibatang bambu
bendera indonesia merah & putih
do'a ibunda mengiring selalu
berharap cita dapat diraih

kayu dibelah memakai kampak
simpan sebentar ditepi jalan
agama sudah di injak injak
minum khamr jadi kebanggaan

wudhu sudah tanganpun basah
simpan sejadah lalu bersujud
agama sudah dianggap sampah
kepada tuhan tak mau sujud

petik nangka memakai tangan
dapat dua langsung dimakan
mungkin neraka terlalu dirindukan
berbuat dosa amatlah doyan
Pulang kedesa dihari minggu
sudah didesa memancing ikan
Karena terbiasa bertemu denganmu
kini berpisah jadi kespian

harum kasturi didalam taman
bunga berumpun daunnya layu
baru sehari berpisah badan
rasa setahun menanggung rindu

awan melayang dipagi buta
langit kelabu berubah biru
dimanakah sayang dikau berada
aku rindu senyum manismu

Simpan periuk didinding gubuk
pabila siang dipakai memasak
Kerjaan numpuk biarlah menumpuk
adzan berkumandang istirahat sejenak

ranting anggur merambat kepagar
ketika senja daunnya layu
sholat dzuhur hanya sebentar
kalau ditinggal sungguh terlalu

sepohon kayu lebat daunnya
daun jatuh di waktu shubuh
jomblo itu banyak untungnya
dompet utuh galau pun jauh



Tidak ada komentar:

Posting Komentar